BAHASA INDONESIA 2 #
Aspek Penalaran Dalam Karangan Ilmiah
DIBUAT OLEH :
YUSTIA
KHOLIFAH SANDRA (19213629)
KELAS : 3EA21
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
DOSEN : IBU RAFIQA MAULIDIA, S.IP
UNIVERSITAS GUNADARMA
SEMESTER ATA 2015/2016
ASPEK PENALARAN DALAM
KARANGAN ILMIAH
A.
Menulis Sebagai
Proses Penalaran
Menurut Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah proses berpikir yang
sistematis untuk memperoleh kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat ilmiah
dan tidak ilmiah. Bernalar akan membantu manusia berpikir lurus, efisien,
tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.
Dalam segala aktifitas berpikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas
prinsip penalaran. Bernalar mengarah pada berpikir benar, lepas dari berbagai
prasangka emosi dan keyakinan seseorang, karena penalaran mendidik manusi
bersikap objektif, tegas, dan berani, suatu sikap yang dibutuhkan dalam segala
kondisi”.
Dalam sumber yang sama, Minto Rahayu, (2007 : 35), “Penalaran adalah proses
berpikir yang logis dengan berusaha menhubung-hubungkan fakta untuk memperoleh
suatu kesimpulan. Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas
penalaran seseorang. Penalaran akan terlihat dalam pola pikir penyusun karangan
itu sendiri. Fakta adalah kenyataan yang dapat diukur dan dikenali. Untuk dapat
bernalar, kita harus mengenali fakta dengan baik dan benar. Fakta dapat
dikenali melalui pengamatan, yaitu kegiatan yang menggunakan panca indera,
melihat, mendengar, membaui, meraba, dan merasa. Dengan mengamati fakta, kita
dapat menghitung, mengukur, menaksir, memberikan ciri-ciri, mengklasifikasikan,
dan menghubung-hubungkan. Jadi, dasar berpikir adalah klasifikasi”.
Menulis
merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus
berpikir, mcnghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan dan sebagainya.
B.
Penalaran Induktif Dan Deduktif Dalam Karya Ilmiah
1.
Penalaran
Induktif
Penalaran
induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan
atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam
besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan
bertambah panjang.
Dari
sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah
panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang
dianut oleh penganut empirisme.
Contoh penalaran induktif
adalah :
§
Kerbau punya mata. anjing punya mata.
kucing punya mata
§
Setiap hewan punya mata
Penalaran
induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis
yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan
statistik.
Selanjutnya
pengertian penalaran induktif menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007
:14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
§
Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran
atau cara berfikir logis.
§
Hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan
atau pengalaman.
§
Proses
mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau
prinsip.
2.
Penalaran
Deduktif
Penalaran Metode Deduktif adalah metode
cara berfikir yang di mulai dari menarik kesimpulan dari hal yang umum yang
mengarah kepada kesimpulan yang khusus dengan cara menghubungkan data-data nya.
Contoh
:
§
Premis
1 : Semua mahluk hidup adalah ciptaan Tuhan (U)
§
Premis
2: Manusia adalah mahluk hidup (U)
§
Kesimpulan
: Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan
C.
Isi Karangan
Bagian isi ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang
meliputi bab pendahuluan, bab landasan teoretis, bab objek lokasi penelitian
(khusus praktik kerja), bab pembahasan (analisis data), dan bab penutup. Dengan
kata lain, bagian isi merupakan penelitian si penulis.
Bab pendahuluan memuat penjelasan atau pengantar tentang
isi karangan ilmiah. Bab ini juga memuat landasan kerja dan arahan dalam
penyusunan karangan ilmiah. Pada bagian ini, diuraikan :
§
Masalah yang akan diteliti
§
Contoh masalah
§
Penjelasan tentang dipilihnya masalah ini bagi penulis atau
pun bagi orang lain
§
Argumentasi yang logis antara data (realitas) dan teori
(harapan).
Identifikasi masalah merupakan garis besar yang akan
diteliti atau diuraikan. Identifikasi masalah ini disajikan dalam bentuk
pertanyaan. Akan tetapi, pembatasan masalah merupakan bagian yang menyempitkan
atau membatasi pokok permasalahan
sehingga kajian tidak terlalu luas dan abstrak.
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam penelitian ini(harus sejalan dengan identif ikasi
masalah), sedangkan kegunaan penelitian merupakan penegasan tentang manfaat
yang akan dicapai baik secara teoretis maupun secara praktis.
Kerangka teori berisikan prinsip-prinsip teori (dari para
ahli) yang dijadikan dasar untuk menganalisis data.
Penelitian ilmiah harus menerapkan metode dan teknik
penelitian. Metode penelitian ialah seperangkat alat yang tersusun secara
sistematis dan logis, sedangkan teknik penelitian ialah tata cara melakukan
setiap langkah-langkah metode penelitian.
Lokasi penelitian ialah tempat penelitian dilaksanakan.
Lamanya penelitian dapat dilakukan dengan membuat rencana atau jadwal kegiatan
penelitian.
Penelitian ilmiah harus menyajikan sekaligus memaparkan
sumber data. Sumber data ini merupakan bahan yang diteliti. Jika penelitian ini
berasal dari buku, misalnya, novel, majalah, surat kabar, tabloid, identitas
sumber data tersebut harus dicantumkan. Jika sumber data itu banyak dan
beragam, dapat digunakan sampel dan populasi.
D.
Fakta Sebagai Unsur Dasar Penalaran Karangan
Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh
indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu
kenyataan. Sedangkan menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan
Fakta sebagai hal (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu
yang benar – benar ada atau terjadi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fakta adalah sesuatu hal yang benar –
benar terjadi dan nyata yang dibantu dengan adanya bukti konkrit. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa penalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh
kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain,
penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan.
Referensi
:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:vVJmAErWZv8J:iqbalalkhazim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/39424/aspek-penalaran-dalam-karangan.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&client=opera (diakses hari minggu tanggal 03 April 2016 pukul 19.30)
http://masyitohrahmiwindarti1803.blogspot.co.id/2015/11/aspek-penalaran-dalam-karangan-ilmiah.html (diakses hari minggu tanggal 03 April 2016 pukul 19.30)
https://mardiya.wordpress.com/2010/11/29/penalaran-dalam-penulisan-karya-ilmiah-oleh-mardiya/ (diakses hari minggu tanggal 03 April 2016 pukul 19.30)
https://christineflorencia.wordpress.com/2015/11/13/aspek-penalaran-dalam-karangan-ilmiah/ (diakses hari minggu tanggal 03 April 2016 pukul 19.30)
https://luckyfication.wordpress.com/2012/09/24/intiisi-karangan-ilmiah
(diakses hari minggu
tanggal 03 April
2016 pukul 19.30)